my story

Jumat, 29 Maret 2013



 SEBUAH HARAPAN
Aku mengenalmu lewat sebuah orientasi di sekolah, perkenalan yang sangat manis. Mulanya aku tak tau siapa kamu, pertama kamu sms dengan mengaku sebagai ketua dari orientasi sebuah organisasi di MAN Yogyakarta 1 dan ingin mengenalku lebih jauh, tak pernah kubalas semua sms darimu, dengan anggapan kamu hanya mempermainkanku. Hingga pada waktu itu di saat kupulang ke rumah kamu mengikuti dan akhirnya kamu tau dimana rumahku. Malam itu seusai sholat tarawih kamu datang ke rumah dan berusaha menyatakan cintamu,terang saja aku tolak mentah-mentah. Pada pagi harinya kau datang ke kelas dan kau nyatakan cintamu, cuek saja aku menanggapi. Hingga pada hari selanjutnya kau selalu datang ke kelas memberi sebungkus coklat dengan harapan aku bisa menerima, tentu tak semudah itu aku menerima cinta seorang kakak kelas. Dua bulan kau suap aku dengan coklat dan pada akhirnya aku menjatuhkan hatiku padamu.
Senang rasanya menjalani hari bersamamu, sebagai seorang kakak kelas kau mengajariku untuk bisa lebih baik daripada teman lain dengan memberiku semua soal-soal UTS. Dan aku bisa mendapatkan nilai yang cukup memuaskan dengan semua batuan darimu. Menghabiskan hari berdua dengan belajar bersama, bercanda, bagai surga dunia bagi dua orang yang sedang di mabuk cinta. Sedih, suka, kita lalu bersama tanpa ada gangguan dari siapapun. Kesedihan muncul ketika kau mulai sibuk mengurus organisasi yang kau pegang, sekaligus kau menjabat sebagai ketua yang tentunya memiliki banyak tanggung jawab. Kau mulai tidak perhatian seperti dulu dan sudah jarang mengajari tetang pelajaran yang tidak kumengerti dengan alasan sibuk dengan kegiatan yang diadakan organisasimu. Sekitar seminggu kau tidak peduli terhadapku, diminggu berikutnya kau sudah kembali seperti biasa. Ya menyenangkan sekali rasanya diperhatikan oleh orang yang kita cintai.
Tiga bulan sudah bersama menjalani hari bersama, dari ujung kelas sepuluh hingga ujung kelas dua belas tentu tau tentang hubungan spesiall yang aku jalani bersamanya. Telah banyak masalah yang kami lewati bersama, dari munculnya beberapa teman lelaki yang naksir denganku, dan dia yang dikejar lagi oleh mantannya yang telah lulus setahun yang lalu semua bisa dilewati dengan kepala dingin tanpa pernah ada kemarahan diantara kami, tiga bulan lebih tanpa marahan, kuulagi lagi, tanpa marahan ! sungguh menyenangkan. Nampaknya dewi fortuna sedang berpihak kepada kami berdua. Nilai kami berdua tidak ada yang menurun selama satu semester malah nilai kami bertambah baik, sebagai ketua sebuah organisasi yang terpandang dia bisa memimpin dengan baik dan bertanggung jawab.

Ketika kau mulai sibuk dengan organisasimu lagi dan tidak memperhatikanku aku sudah mulai terbiasa, tetapi hingga lebih dari seminggu semua tentangmu berubah. Tak pernah datang ke kelas, tak sempat mengajari pelajaran, semuanya berubah ! bagai menggapai bayang semu di cakrawala hancur lebur asa dan harapanku, berharap kau datang dan kembali seperti dulu. Tak mau berharap lebih darimu, kumulai menghabiskan waktuku dengan sahabat-sahabatku. Muncul beberapa teman lelaki yang mencoba mendekat menawarkan ruang kosong di dalam hatinya untuk kuisi, tak semudah itu aku melupakan dia yang telah ada di hatiku. Teringat pesan sahabat tentang patah hatiku, “ lupakan tentang dia, kamu itu cantik, pintar dan masih muda, enggak ada gunanya kamu mikirin dia lebih baik belajar. Masih banyak sahabat yang peduli sama kamu, jangan habisin waktumu untuk galau mikirin dia. Kita semua sayang sama kamu.” Bagai terbius dengan kata-kata dari temanku, kucoba menjadi yang terbaik tanpa memikirkan laki-laki terutama dia. Terus semangat mengejar mimpi dan aktif di organisasi sekolah. Berharap bisa menjadi yang terbaik untuk orangtua dan sahabat tercinta.

0 komentar:

Posting Komentar