SEBUAH HARAPAN
Aku mengenalmu lewat sebuah orientasi
di sekolah, perkenalan yang sangat manis. Mulanya aku tak tau siapa kamu,
pertama kamu sms dengan mengaku sebagai ketua dari orientasi sebuah organisasi
di MAN Yogyakarta 1 dan ingin mengenalku lebih jauh, tak pernah kubalas semua
sms darimu, dengan anggapan kamu hanya mempermainkanku. Hingga pada waktu itu
di saat kupulang ke rumah kamu mengikuti dan akhirnya kamu tau dimana rumahku.
Malam itu seusai sholat tarawih kamu datang ke rumah dan berusaha menyatakan
cintamu,terang saja aku tolak mentah-mentah. Pada pagi harinya kau datang ke
kelas dan kau nyatakan cintamu, cuek saja aku menanggapi. Hingga pada hari
selanjutnya kau selalu datang ke kelas memberi sebungkus coklat dengan harapan
aku bisa menerima, tentu tak semudah itu aku menerima cinta seorang kakak
kelas. Dua bulan kau suap aku dengan coklat dan pada akhirnya aku menjatuhkan
hatiku padamu.
Senang rasanya
menjalani hari bersamamu, sebagai seorang kakak kelas kau mengajariku untuk
bisa lebih baik daripada teman lain dengan memberiku semua soal-soal UTS. Dan
aku bisa mendapatkan nilai yang cukup memuaskan dengan semua batuan darimu.
Menghabiskan hari berdua dengan belajar bersama, bercanda, bagai surga dunia
bagi dua orang yang sedang di mabuk cinta. Sedih, suka, kita lalu bersama tanpa
ada gangguan dari siapapun. Kesedihan muncul ketika kau mulai sibuk mengurus
organisasi yang kau pegang, sekaligus kau menjabat sebagai ketua yang tentunya
memiliki banyak tanggung jawab. Kau mulai tidak perhatian seperti dulu dan
sudah jarang mengajari tetang pelajaran yang tidak kumengerti dengan alasan
sibuk dengan kegiatan yang diadakan organisasimu. Sekitar seminggu kau tidak
peduli terhadapku, diminggu berikutnya kau sudah kembali seperti biasa. Ya
menyenangkan sekali rasanya diperhatikan oleh orang yang kita cintai.
Tiga bulan sudah
bersama menjalani hari bersama, dari ujung kelas sepuluh hingga ujung kelas dua
belas tentu tau tentang hubungan spesiall yang aku jalani bersamanya. Telah
banyak masalah yang kami lewati bersama, dari munculnya beberapa teman lelaki
yang naksir denganku, dan dia yang dikejar lagi oleh mantannya yang telah lulus
setahun yang lalu semua bisa dilewati dengan kepala dingin tanpa pernah ada
kemarahan diantara kami, tiga bulan lebih tanpa marahan, kuulagi lagi, tanpa
marahan ! sungguh menyenangkan. Nampaknya dewi fortuna sedang berpihak kepada
kami berdua. Nilai kami berdua tidak ada yang menurun selama satu semester
malah nilai kami bertambah baik, sebagai ketua sebuah organisasi yang
terpandang dia bisa memimpin dengan baik dan bertanggung jawab.
Ketika
kau mulai sibuk dengan organisasimu lagi dan tidak memperhatikanku aku sudah
mulai terbiasa, tetapi hingga lebih dari seminggu semua tentangmu berubah. Tak
pernah datang ke kelas, tak sempat mengajari pelajaran, semuanya berubah !
bagai menggapai bayang semu di cakrawala hancur lebur asa dan harapanku,
berharap kau datang dan kembali seperti dulu. Tak mau berharap lebih darimu,
kumulai menghabiskan waktuku dengan sahabat-sahabatku. Muncul beberapa teman
lelaki yang mencoba mendekat menawarkan ruang kosong di dalam hatinya untuk
kuisi, tak semudah itu aku melupakan dia yang telah ada di hatiku. Teringat
pesan sahabat tentang patah hatiku, “ lupakan tentang dia, kamu itu cantik,
pintar dan masih muda, enggak ada gunanya kamu mikirin dia lebih baik belajar.
Masih banyak sahabat yang peduli sama kamu, jangan habisin waktumu untuk galau
mikirin dia. Kita semua sayang sama kamu.” Bagai terbius dengan kata-kata dari
temanku, kucoba menjadi yang terbaik tanpa memikirkan laki-laki terutama dia.
Terus semangat mengejar mimpi dan aktif di organisasi sekolah. Berharap bisa
menjadi yang terbaik untuk orangtua dan sahabat tercinta.
0 komentar:
Posting Komentar